Senin, 25 Maret 2019

Macam-macam, Bentuk, dan Fungsi Tari Kreasi




Tari Kreasi
Tari kreasi adalah jenis tarian yang diinovasi dengan menyesuaikan gerakan, alat pengiring, atau properti yang digunakan dalam tarian tersebut agar terlihat modern serta dapat diterima oleh masyarakat Indonesia seiring perkembangan zaman.
Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
  • Tari kreasi berpolakan tradisi
Tari kreasi berpolakan tradisi merupakan kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya.
  • Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi)
Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi) merupakan tari yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana maupun tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi mungkin saja menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapannya. Tarian ini juga disebut tarian modern yang berasal dari kata ''modo'' yang berarti baru saja.

Bentuk Tari Kreasi 
  • Tari tunggal
Tari yang ditampilkan oleh seorang penari dalam menarikan tokoh. Menarikan seorang tokoh bisa bersumber dari sejarah, cerita wayang, cerita rakyat, legenda dan lain-lain, maka karakter atau perwatakannya harus tampil dengan jelas.
Contoh : tari Gatotkaca dari cerita wayang Mahabharata adalah seorang kesatria yang gagah.
  • Tari berpasangan
Tari yang ditampilkan oleh dua orang penari, atau berpasangan baik laki-laki - perempuan, perempuan - perempuan, atau laki-laki - laki-laki. Prinsip tari berpasangan adalah adanya saling interaksi diantara penari. Saling mengisi dalam gerak dan membuat komposisi yang terencana.
Contohnya tari Serampang dua belas dari Melayu, walaupun ditarikan secara masal, tetapi konsep dua yang saling mengisi masih terjaga.
  • Tari kelompok
Tari yang ditampilkan lebih dari 3 (tiga) orang penari. Tidak ada ketentuan mutlak jumlah maksimal, contoh tari saman dari Aceh, tari piring dari Minangkabau, tari Merak dari Jawa Barat, dan lain-lain.
 
Fungsi Tari Kreasi
  • Tari yang berfungsi sebagai upacara, apabila tari tersebut memiliki ciri:
·        Dipertunjukan pada waktu terpilih,
·        Tempat terpilih,
·        Penari terpilih,
·        Adanya sesaji.
  • Tari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi memiliki ciri gerak yang spontan, dan bergerak untuk kesenangan sendiri.
  • Tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis adalah tari yang disiapkan untuk dipertunjukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar