Selasa, 28 Mei 2019

Buka puasa bersama siswa/i Madrasah Aliyah Soebono Mantofani

Buka bersama ini dianjurkan oleh Nabi Saw. karena akan mendatangkan keberkahan. Disebutkan dalam HR. Abu Daud dan Ibnu Majjah, Nabi Saw. bersabda, yang artinya :
"Makanlah kalian secara bersama-sama, sesungguhnya keberkahan ada pada makan bersama."
Seperti Madrasah Aliyah Soebono Mantofani yang mengadakan acara buka puasa bersama atau sering disebut "bukber".


     Acara ini dilaksanakan pada Senin, 27 Mei 2019. Namun, tahun ini diadakan secara serentak bersamaan acara bukber MI serta MTs. Siswa/i pun sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini.
     Acara dimulai pada jam 16:00 WIB, dengan solat asar berjamaah di kelas XII IPS. Siswa/i diperintahkan untuk mengambil air wudhu dan solat pun segera dimulai. Setelah solat, ada sambutan dari kepala Madrasah Aliyah Soebono Mantofani.


     Pada jam 16:30 WIB, pembacaan ayat suci Alquran oleh salah satu siswa kelas XI IPS, lalu dilanjutkan dengan lantunan sholawat yang diikuti bersama.


     Pada jam 17:30 WIB, ada seminar dari Mr. R.E.M.P.O.N.G tentang menejemen galau yaitu berisi cara mengatasi galau, cara menempatkan galau, dan cara berfikir 1,2, atau 3 tahun kedepannya. Namun, disela materi yang disampaikan terdengar suara azan magrib berkumandang dan akhirnya materipun dijeda. Siswa/i mulai berbuka puasa dan doa bersama, suasanapun berubah menjadi hening ketika mereka sedang menikmati hidangan yang diberikan.
     Pada jam 18:00 WIB, siswa/i melaksanakan solat magrib berjamaah. Setelah itu, seminar dilanjutkan oleh pemateri mengenai "stop galau!".
     Pada jam 19:00 WIB, seminar telah selesai dan acara bukber ditutup oleh MC.


     Dari acara tersebut banyak manfaat yang dapat kita petik diantaranya yaitu menjalin tali persaudaraan antar siswa dan guru, mengetahui cara mengatasi galau bagi remaja milenial, dan keberkahan buka puasa bersama.

Jangan lupa buka akun dibawah iniπŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡
http://masoebonomantofani.blogspot.com

Senin, 25 Maret 2019

Jenis, Kegunaan, dan Teknik dalam Kemasan Kerajinan



Jenis Bahan Kemas
  • Kemasan Kayu
  • Kemasan Plastik
  • Kemasan Kertas
 Kegunaan Bahan Kemas 
  1. Untuk melindungi bentuk produk
  2. Menambah nilai jual
  3. Tempat dipasangnya label
  4. Memperindah penampilan produk
  5. Memberi kenyamanan bagi pengguna
  6. Agar lebih mudah dibawa
  7. Higienis
 Teknik Penyajian dan Pengemasan
  • Barang harus sudah rapih dan selesai
  • Hias seindah mungkin barang yang akan dikemas
  • Ukuran kemasan harus sesuai dengan barang yang akan dikemas
  • Dikemas dengan rapih dan diberi label
  • Pastikan barang pengemasan aman
 

Teknik Tata Pentas


Teknik tata pentas adalah cara menata panggung untuk sebuah pertunjukan.
Cara Menata : Terlebih dahulu merancang / membuat konsep setelahnya mengarah pada Teknik perencanaan apa yang akan dibuat sehingga menjadi sebuah tempat pertunjukan.
Perencanaan adalah suatu proses untuk memantapkan apa yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Kegiatan utama dalam merencanakan suatu pergelaran tari adalah menyiapkan tata pentas tari lalu kegiatan berikutnya adalah merancang dan mempersiapkan segala sesuatu yang akan diperlukan dalam pergelaran seni tari.

1.     Tata Panggung
   Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara penari ditampilkan di hadapan penonton. Jenis - jenis panggung :
  • Jenis panggung arena adalah jenis panggung terbuka yang tidak terdapat batasan yang jelas antara garis pemain dan penonton.
  • Jenis panggung prosenium adalah jenis panggung yang sering digunakan dalam pertunjukan tari yang memiliki batasan yang jelas antara pemain dan penonton serta memiliki ketinggian khusus untuk tempat penari bergerak sehingga penonton menjadi lebih fokus melihatnya.
  • Jenis panggung campuran, ciri dari jenis panggung ini biasanya menggunakan beberapa daerah tempat penari bergerak tetapi dalam peristiwa pertunjukan.

2.     Tata Lampu / Pencahayaan
Tata lampu adalah segala perlengkapan perlampuan baik tradisional maupun modern  yang digunakan untuk keperluan penerangan dan penyinaran dalam  seni pertunjukan. Tata lampu di dalam pergelaran tari, di samping untuk mene­rangi serta menyinari juga dipakai untuk membentuk suasana yang diper­lukan dalam adegan-adegan yang ditampilkan. seorang penata lampu harus peka terhadap efek yang ditimbulkan akibat pengaturan lampu­nya.
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam penataan lampu adalah:
  • Tujuan lighting harus tercapai sesuai dengan rencananya dalam menyinari  pentas dan penari sehingga pertunjukan lebih hidup. 
  • Pelukisan situasi secara logis.
  • Keseimbangan tata warna di dalam lukisan sinar.
  • Perubahan kombinasi warna yang tepat dan cermat.
  • Tata lampu bukan hanya sekedar menerangi, maka harus pula disesuaikan dengan situasi dan kondisi pentas beserta perlengkapannya.

3.     Tata Dekorasi
Dekorasi adalah tata ruang atau menghias ruangan agar kelihatan indah. Fungsi dekorasi memperjelas tempat dalam suatu pertunjukan tari. Pada dasarnya ada 2 penggolongan perlengkapan dekorasi yaitu :
  • Dekor alam terbuka : batu-batuan, pepohonan, dsb.
  • Dekor alam tertutup : meja, kursi, almari, dsb Dari kedua jenis ini pengunaannya masih tergantung setting.
Tata dekorasi panggung tari lebih difokuskan pada masalah penataan desain panggung agar terlihat lebih menarik dan lebih hidup.

Unsur Intrinsik Novel (B.Indonesia)




Unsur intrinsik novel merupakan unsur utama yang membangun novel dari dalam.  Bisa dikatakan bahwa unsur intrinsik adalah unsur dalam cerita itu sendiri. Unsur tersebut tidak hanya satu, namun ada banyak.
Unsur intrinsik terdiri dari:
1.     Tema
Tema merupakan ide atau gagasan utama dari sebuah novel. Tema berisikan gambaran luas tentang kisah yang akan diangkat sebagai cerita atau novel. Sehingga sangat penting untuk memikirkan tema yang tepat sebelum menulis novel.
2.     Tokoh atau Penokohan
Tokoh adalah seseorang yang menjadi pelaku dalam sebuah novel. Sedangkan penokohan merupakan watak atau karakter dari tokoh yang ada dalam cerita novel.
Berdasarkan jenis watak, tokoh bisa dibagi menjadi 3 kategori, yakni.
a.     Tokoh Protagonis, tokoh yang menjadi pusat dalam cerita. Tokoh utama ini digambarkan sebagai sosok yang baik dan biasanya selalu mendapatkan masalah.
b.     Tokoh Antagonis, tokoh yang menjadi lawan dari tokoh utama dalam cerita. Tokoh ini digambarkan sebagai sosok yang tidak bersahabat dan selalu membuat konflik.
c.      Tokoh Tritagonis, tokoh yang menjadi penengah antar tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh ini digambarkan sebagai sosok yang netral. Namun, ketika keduanya terlibat dalam konflik, dia menjadi pelerai.
3.     Alur atau Plot
Alur atau plot merupakan rangkaian peristiwa dari novel. Umumnya, alur dibedakan menjadi 3 macam, yakni.
a.     Alur maju (progresif) adalah alur yang peristiwa didalamnya bergerak secara urut (awal-akhir) dan memiliki jalan cerita yang rapi.
b.     Alur mundur (flashback) merupakan alur yang peristiwa didalamnya bergerak secara loncat (awal-akhir-awal-akhir) dan terkadang tidak rapi.
c.      Alur campuran yaitu gabungan alur maju dan alur mundur

4.     Latar atau Setting
Latar atau setting adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada dalam cerita. Keberadaannya sangat penting untuk membangun suasana dalam cerita. Latar sendiri dibagi menjadi beberapa macam, yakni.
a.     Waktu adalah masa dimana cerita sedang berlangsung. Waktu bisa diterangkan secara garis besar.
b.     Tempat adalah lokasi dimana cerita sedang berlangsung.
c.      Suasana adalah kondisi latar secara keseluruhan dn juga emosi sang tokoh.
5.     Sudut Pandang atau Point of View
Sudut pandang merupakan cara pengarang menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Bisa juga diartikan sebagi cara pandang seorang pengarang dalam menyampaikan cerita novelnya.
Sudut pandang terdiri dari:
a.     Sudut pandang orang ketiga – serba tahu
b.     Sudut pandang orang ketiga – sebagai pengamat
c.      Sudut pandang orang pertama – sebagai pelaku utama
d.     Sudut pandang orang pertama – sebagai pelaku sampingan
6.     Amanat
Amanat merupakan pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui cerita dalam novel. Amanat bisa berupa kritik social, ajakan, protes, dan lain sebagainya. Amanat umumnya dibagi menjadi dua.
a.     Tersurat, amanat yang pesannya disampaikan secara langsung sehingga bisa dicerna seketika
b.     Tersirat, amanat yang pesannya disampaikan secara tersembunyi sehingga terkadang susah untuk dicerna seketika itu juga.